Kamis, 24 November 2016

Jual Buku Kunci Cara, Jual Buku Kunci Usaha, Jual Buku Kunci Dagang, Jual Buku Wacana Usaha, Jual Majalah Sukses, Jual Buku Sukses, Jual Buku Bisnis, Agen Buku Bisnis, Grosir buku bisnis

Standard
Jual Buku Kunci Cara, Jual Buku Kunci Usaha, Jual Buku Kunci Dagang, Jual Buku Wacana Usaha, Jual Majalah Sukses, Jual Buku Sukses, Jual Buku Bisnis, Agen Buku Bisnis, Grosir buku bisnis

Magic of Thinking Big (David Schwartz)

Jual Buku Bisnis Easy Copy Writing


 Mulailah sekarang, menit ini juga, untuk menemukan bagaimana membuat pikiran Anda menenun mukjizat bagi Anda. Mulailah dengan pikiran filsuf besar ini : Disraeli, “Hidup terlalu singkat untuk berpikir kecil dan berbuat hal yang kecil-kecil.”

Saya menemukan buku yang ajaib ketika mememutuskan untuk mengistirahatkan diri di kampung halaman. Buku ini yang memupuk kembali semangat dan kepercayaan akan ambisi, mimpi, dan cita-cita saya untuk bersaing di imperium dunia. The Magic of Thinking Big karya David J. Schwartz (Terbitan Binarupa Aksara, Batam Centre, 2007) ternyata merupakan salah satu buku best seller dunia, dan isinya (bahkan dari halaman pendahuluan) benar-benar “magic”! Satu lagi koleksi buku yang pantas untuk Anda baca. Sedikit rangkuman coba saya tuliskan untuk seseorang, dan adik-adik yang telah menjadi estafet penyemangat saya :

Prinsip dan konsep dasar yang menyokong Mukjizat Berpikir Besar datang dari sumber-sumber utama, yaitu tokoh-tokoh yang berpikiran terbaik dan terbesar yang pernah hidup di muka bumi ini. Tokoh seperti Nabi Daud yang menulis, “Manusia sesungguhnya adalah apa yang ia pikirkan di dalam hatinya;” tokoh seperti Emerson yang mengatakan “Manusia yang agung adalah mereka yang mengetahui bahwa pikiran menguasai dunia;” tokoh seperti Milton yang di dalam Paradise Lost menulis, “Pikiran adalah tempatnya sendiri dan pikiran ini saja dapat membuat sorga dari neraka atau neraka dari sorga.” Tokoh yang amat perspektif seperti Shakespeare yang melihat, “Tidak ada yang baik atau buruk kecuali bahwa pikiran membuatnya demikian.”

Inti dari bab awal buku ini adalah, mengajak para pembacanya untuk memanajemen pikiran (dan keyakinan) untuk sukses. Berpikir besar, berpikir yakin, dan percaya : yes I can!

Keberhasilan berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Keberhasilan berarti rasa hormat kepada diri sendiri, terus menerus mendapatkan kebahagiaan yang lebih riil dan kepuasan dari hidup ini, mampu mengerjakan lebih banyak bagi mereka yang bergantung kepada Anda, dan yang kasih sayangnya begitu Anda hargai.
Kepercayaan akan hasil yang besar adalah kekuatan penggerak, daya di belakang semua buku besar, drama besar, penemuan ilmiah yang besar. Kepercayaan akan keberhasilan ada di balik semua bisnis yang berhasil, perusahaan yang berhasil, dan organisasi politik yang berhasil, kepercayaan akan keberhasilan adalah satu unsur dasar yang sepenuhnya esensial pada diri orang-orang berhasil.
Percayalah, benar-benar percaya bahwa Anda dapat berhasil, maka Anda pun akan berhasil.
Kesangsian adalah kekuatan yang negatif. Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan tersebut. Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan.
Berpikir ragu, maka Anda akan gagal.
Berpikir menang, maka Anda berhasil.
Memang baik jika kita menghormati pemimpin (orang-orang sukses terdahulu, entah dalam bidang apapun itu). Belajar darinya. Mengamatinya. Mempelajari dirinya. Tetapi, jangan memujanya. Percayalah Anda dapat melebihinya. Percayalah Anda dapat mengunggulinya. Siapa yang bertahan pada sikap terbaik nomor dua, pastilah menjadi orang nomor dua.

Setiap orang adalah produk dari pikirannya sendiri. Percayalah akan hal-hal yang besar. Sesuaikan termostat (yang mengatur apa yang kita capai dalam hidup) Anda. Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa Anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.
Jelaslah, dengan percaya kepada diri sendiri maka segala hal yang baik pasti mulai terjadi.
Otak adalah “pabrik pikiran”. Pabrik yang juga sibuk menghasilkan pikiran yang tak terhitung setiap jam.
Produksi di dalam pabrik pikiran Anda berada di bawah dua mandor, salah satunya kita sebut saja Tuan Kemenangan, dan yang satu lagi, Tuan Kekalahan. Tuan Kemenangan bertanggungjawab untuk menghasilkan pikiran-pikiran yang positif. Ia berspesialisasi menghasilkan alasan-alasan mengapa Anda dapat, mengapa Anda cakap, dan mengapa Anda akan berhasil.
Mandor yang satunya lagi, Tuan Kekalahan, menghasilkan pikiran negatif yang menurunkan nilai diri. Ia adalah ahli dalam mengembangkan alasan-alasan mengapa Anda tidak dapat, mengapa Anda lemah, mengapa Anda tidak memadai. Spesialisasinya adalah rangkaian pikiran “mengapa-Anda-akan-gagal.”
Baik si Tuan Kemenangan maupun Tuan Kekalahan sangat patuh kepada Anda. Mereka cepat menjalankan perintah. Yang perlu Anda lakukan untuk memberi isyarat kepada kedua mandor hanyalah kesiapan mental sedikit saja. Jika isyaratnya positif, Tuan Kemenangan akan melangkah maju dan segera bekerja. Begitu pula, isyarat negatif membuat Tuan Kekalahan melangkah maju.

Satu-satunya tindakan yang bijaksana adalah memecat Tuan Kekalahan. Anda tidak membutuhkannya. Anda tidak menginginkan dia berada di dekat Anda sambil mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak dapat, bahwa Anda tidak dapat mengerjakannya, bahwa Anda akan gagal, dan seterusnya. Tuan Kekalahan tidak akan membantu Anda tia di tempat yang Anda tuju, maka pecat saja dia.
Gunakan Tuan Kemenangan seratus persen selalu. Ketika ada pikiran memasuki benak Anda, minta Tuan Kemenangan agar bekerja untuk Anda. Ia akan memperlihatkan bagaimana Anda dapat berhasil. Jangan percaya pada si pesimis yang takut akan Abad Atom.

Sesungguhnya, semua isyarat menunjuk ke arah permintaan akan orang-orang tingkat tertinggi di dalam setiap bidang. Orang-orang yang mempunyai kemampuan superior untuk mmpengaruhi orang lain, untuk mengarahkan kerja mereka, untuk melayani mereka dalam kapasitas kepemimpinan. Dan orang-orang yang akan mengisi posisi pemimpin ini adalah semua orang dewasa atau menjelang dewasa sekarang ini. Salah seorang dari mereka adalah ANDA!
Lantas, bagaimana mengembangkan kekuatan kepercayaan? Berikut ini adalah tiga pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan :

    Berpikir sukses, jangan berpikir gagal. Di tempat kerja, di rumah, di manapun itu, gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses. Sewaktu menghadapi situasi yang sulit, berpikirlah, “Saya akan menang,” bukan “Saya akan kalah.” Ketika Anda bersaing dengan orang lain, berpikirlah, “Saya sama dengan yang terbaik,” bukan “Saya tidak masuk hitungan.” Jika peluang muncul, berpikirlah “Saya dapat melakukannya,” jangan pernah berpikir “Saya tidak dapat.” Biarkan pikiran utama “Saya-akan-berhasil” mendominasi proses berpikir Anda. Berpikir sukses mengkondisikan pikiran Anda untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan. Berpikir gagal mengkondisikan pikiran memikirkan pikiran-pikiran lain yang menghasilkan kegagalan.
    Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda kira. Orang yang sukses bukanlah orang yang super. Sukses tidak mensyaratkan super-intelektual. Juga tidak ada yang mistis mengenai sukses. Sukses tidak didasarkan pada nasib. Orang yang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan Anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa Anda bukan orang kelas satu.
    Percaya Besar. Besar-kecilnya keberhasilan Anda ditentukan oleh besar-kecilnya kepercayaan Anda. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang kecil, maka harapkanlah hasil-hasil yang kecil pula. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang besar dan dapatkan keberhasilan besar. Ingat ini pula. Gagasan besar dan rencana besar acap kali lebih mudah --- yang pasti tidak lebih sulit --- dibandingkan gagasan kecil dan rencana kecil.

Pelajarilah manusia sementara Anda berpikir untuk berhasil. Pelajari mereka secara sangat cermat untuk menemukan mengapa mereka berhasil, dan kemudian terapkan prinsip penghasil suskses pada kehidupan Anda sendiri.
Mulailah segera. Perdalamlah studi Anda mengenai manusia, dan Anda akan menemukan bahwa, orang yang tidak sukses menderita penyakit pikiran yang mematikan pikiran. Kita menyebut penyakit ini sebagai “penyakit dalih (excusitis) atau penyakit kegagalan. Setiap orang gagal mengidap penyakit ini dalam tahap lanjut, dan kebanyakan orang “rata-rata” pernah setidaknya mengalami serangan ringan penyakit ini.
Anda akan mendapatkan bahwa dalih menjelaskan perbedaan antara orang yang mengalami kemajuan dan orang yang tidak. Anda akan mendapatkan bahwa semakin berhasil orang bersangkutan, semakin kurang cenderung ia membuat dalih.
Orang yang tidak pernah ke mana-mana, dan tidak mempunyai rencana untuk tiba di suatu tempat selalu mempunyai setumpuk dalih untuk menjelaskan mengapa. Orang dengan prestasi sedang-sedang saja cepat sekali menjelaskan mengapa mereka tidak berhasil, mengapa mereka tidak dapat berhasil, dan mengapa mereka bukan orang yang berhasil.
Pelajari kehidupan orang yang sukses, maka Anda akan menemukan kebenaran ini --- bahwa semua dalih yang dibuat oleh orang yang sedang-sedang saja boleh jadi ada, tetapi tidak dibuat oleh orang-orang yang sukses.

Orang bijaksana akan menjadi Majikan dari pikirannya.
Orang bodoh akan menjadi budaknya.

0 komentar:

Posting Komentar